TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
Terdapat empat teori belajar dalam
pembelajaran IPA di SD. Diantaranya adalah :
1.
Teori Belajar Piaget
2.
Teori Belajar Bruner
3.
Teori Belajar Gagne
4.
Teori Belajar Ausubel
Kita akan membahas satu persatu teori belajar dalam pembelajaran IPA di
SD tersebut.
1. TEORI BELAJAR PIAGET
·
TEORI
PIAGET
Teori Peaget
mempunyai nama lengkap Jean Piaget, lahir di Swiss tepatnya di Neuchatel pada
tahun 1896.
Perkembangan mental atau kognitif anak terdiri dari
beberapa tahapan. Ada empat tahapan perkembangan mental anak secara berurutan,
di antaranya adalah :
TAHAP
|
PERKIRAAN
USIA
|
CIRI
KHUSUS
|
Sensori Motor
|
0 – 2 tahun
|
Kecerdasan motorik (gerak) dunia
(benda) yang ada adalah yang tampak tidak ada bahasa pada tahap awal
|
Pre-Ooperasional
|
2 – 7 tahun
|
Berpikir secara egosentris
alasan-alasan didominasi oleh persepsi lebih banyak intuisi daripada
pemikiran logis belum cepat melakukan konsentrasi
|
Konkret Operasional
|
7 – 11 atau 12 tahun
|
Dapat melakukan konservasi logika
tentang kelas dan hubungan pengetahuan tentang angka berpikir terkait dengan
yang nyata
|
Formal Operasional
|
7 – 11 atau 12 tahun 14 tahun
atau 15 tahun
|
Pemikiran yang sudah lengkap
pemikiran yang proporsional kemampuan untuk mengatasi hipotesis perkembangan
idealisme yang kuat
|
·
PENERAPAN TEORI PIAGET DALAM
PEMBELAJARAN IPA DI SD
Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru
dalam merancang pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran IPA. Ketiga
hal tersebut adalah :
1) Seluruh anak melewati
tahapan yang sama secara berurutan ;
2) Anak mempunyai tanggapan
yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian ;
3)
Apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan
kepada anak, tidaklah cukup untuk menjamin perkembangan intelektual anak.
·
CARA
PEMBELAJARAN IPA DI SD BERDASARKAN TEORI PIAGET
Guru
harus selalu memperhatikan pada setiap siswa apa yang mereka lakukan, apakah
mereka melaksanakan dengan benar, apakah mereka tidak mendapatkan kesulitan.
Guru
harus berbuat seperti apa yang Piaget perbuat yaitu memberikan kesempatan
kepada anak untuk menemukan sendiri jawabanya, sedangkan guru harus selalu siap
dengan alternatif jabawab bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Pada
akhir pembelajaran, guru mengulas kembali bagaimana siswa dapat menemukan
jawaban yang diinginkan.
2. TEORI BELAJAR BRUNER
·
TEORI
BRUNER
Bruner merupakan salah seorang ahli psikolog
perkembangan dan ahli belajar kognitif. Beliau beranggapan bahwa belaar
merupakan kegiatan perolehan informasi. Kegiatan pengolahan informasi tersebut
meliputi pembentukan kategori-kategori. Di antara kategori-kategori tersebut
ada kemungkinan saling berhubungan yang disebut sebagai koding. Teori belajat Bruner ini disebut sebagai teori belajar
penemuan.
Ada tiga tahap penampilan mental yang dikemukakan oleh
Bruner, yaitu :
Tahap
Penampilan Enaktif sejajar dengan
Tahap Sensori Motor pada Piaget
Dimana anak pada dasarnya mengembangkan keterampilan
motorik dan kesadaran dirinya dengan lingkungannya.
Tahap
Penampilan Ikonik sejajar dengan
Tahap Pre-Operasional pada Piaget
Pada tahap ini penampilan mental anak sangat
dipengaruhi oleh persepsinya, dimana persepsi tersebut bersifat egosentris dan
tidak stabil. Mereka belum mengembangkan kontrol pada persepsinya yang
memungkinkan mereka melihat dirinya sendiri sengan suatu pola yang tetap.
Tahap
Penampilan Simbolik sejajar dengan
Tahap Operasi Logis (Formal) pada
Piaget
Inti dari tahap penampilan simbolik ini adalah
pengembangan keterampilan berbahasa dan kemampuan untuk mengartikan dunia luar
dengan kata-kata dan idenya. Anak yang memulai untuk secara simbolik memproses
informasi.
Tidak seperti Piaget, pembagian tahapan oleh Bruner
bukanlah merupakan suatu hal yang kaku melainkan bersifat fleksibel tidak
dimaksudkan untuk menentukan kesiapan anak untuk belajar. Bruner beranggapan
bahwa semenjak kecil secara intuitif, manusia sudah dapat menangkap
konsep-konsep IPA.
·
PENERAPAN
MODEL BELAJAR BRUNER DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
Dalam penerapannya dalam proses pembelajaran di
kelas, Bruner mengembangkan model pembelajaran penemuan.
Model
ini pada prinsipnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh
informasi sendiri dengan bantuan guru dan biasanya menggunakan barang yang
nyata.
Peranan
guru dalam pembelajaran ini bukanlah sebagai seorang pemberi informasi
melainkan seorang penuntun untuk mendapatkan informasi.
·
CARA
PEMBELAJARAN IPA DI SD BERDASARKAN MODEL BRUNER
Guru harus mempunyai cara yang baik untuk tidak
secara lansung memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa. Model
pembelajaran ini mempunyai banyak manfaat, antara lain :
1.
Pembelajar (Siswa) akan mudah mengingat materi
pembelajaran apabila informasi tersebut didapatkan sendiri, bukan merupakan
informasi perolehan.
2.
Apabila pembelajar telah memperoleh informasi,
maka dia akan mengingat lebih lama.
http://sdn-mojoruntut-2.blogspot.com/2013/03/teori-belajar-dalam-pembelajaran-ipa-di.html