Kamis, 09 Januari 2014

Memutihkan Gigi dengan Strawberry

Selasa, 06 Agustus 2013 09:54
(c) shutterstock Vemale.com - Ladies, tahukah Anda bahwa buah kecil merah menggoda strawberry ternyata bisa digunakan untuk memutihkan gigi? Daripada mengalokasikan banyak uang untuk membayar bleaching, lebih baik Anda membuat ramuan itu sendiri. Berikut ulasannya, dikutip dari wikihow.com.
Untuk memutihkan gigi dengan strawberry, Anda membutuhkan 1 buah strawberry matang, ½ sendok the baking soda, sikat gigi, benang gigi, dan mouthwash. Anda juga boleh menggunakan hydrogen peroksida.
1. Ambil satu buah strawberry yang cukup matang. Anda bisa mengira-ngira seberapa besar strawberry yang Anda butuhkan. Note: jangan menggunakan strawberry yang baru keluar dari lemari es karena terlalu dingin untuk gigi.
2. Dengan menggunakan garpu, hancurkan strawberry hingga menjadi lembut.
3. Tambahkan baking soda, dan aduk hingga tercampur dengan rata.
4. Masukkan sikat gigi ke dalam campuran strawberry dan baking soda tersebut.
5. Gunakanlah pasta strawberry sebagai pasta gigi untuk menggosok gigi.
6. Selama 3-5 menit, biarkan pasta strawberry bekerja di mulut Anda.
7. Setelah itu, gogosk gigi seperti biasanya, dengan menggunakan pasta gigi.
8. Setelah berkumur, bersihkan sisa-sisa strawberry dengan benang gigi.
9. Berkumurlah dengan hydrogen peroksida untuk membunuh kuman dan bakteri.
10. Kumur dengan menggunakan mouthwash.
Nah Ladies, itulah cara untuk memutihkan gigi dengan menggunakan strawberry. Strawberry mengandung malic acid yang bisa memutihkan gigi. Sedangkan baking soda menghilangkan warna kecoklatan akibat kopi dan teh.
Jadi, semoga berhasil, Ladies. Jangan lupa untuk melakukannya setiap hari untuk hasil maksimal.
Oleh: Nastiti Primadyastuti
(vem/tyn)

TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD


TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
            Terdapat empat teori belajar dalam pembelajaran IPA di SD. Diantaranya adalah :

1.      Teori Belajar Piaget
2.      Teori Belajar Bruner
3.      Teori Belajar Gagne
4.      Teori Belajar Ausubel

Kita akan membahas satu persatu teori belajar dalam pembelajaran IPA di SD tersebut.
1.      TEORI BELAJAR PIAGET
·         TEORI PIAGET
Teori Peaget mempunyai nama lengkap Jean Piaget, lahir di Swiss tepatnya di Neuchatel pada tahun 1896.
Perkembangan mental atau kognitif anak terdiri dari beberapa tahapan. Ada empat tahapan perkembangan mental anak secara berurutan, di antaranya adalah :
TAHAP
PERKIRAAN USIA
CIRI KHUSUS
Sensori Motor
0 – 2 tahun
Kecerdasan motorik (gerak) dunia (benda) yang ada adalah yang tampak tidak ada bahasa pada tahap awal
Pre-Ooperasional
2 – 7 tahun
Berpikir secara egosentris alasan-alasan didominasi oleh persepsi lebih banyak intuisi daripada pemikiran logis belum cepat melakukan konsentrasi
Konkret Operasional
7 – 11 atau 12 tahun
Dapat melakukan konservasi logika tentang kelas dan hubungan pengetahuan tentang angka berpikir terkait dengan yang nyata
Formal Operasional
7 – 11 atau 12 tahun 14 tahun atau 15 tahun
Pemikiran yang sudah lengkap pemikiran yang proporsional kemampuan untuk mengatasi hipotesis perkembangan idealisme yang kuat
·           PENERAPAN TEORI PIAGET DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam merancang pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran IPA. Ketiga hal tersebut adalah :
1)      Seluruh anak melewati tahapan yang sama secara berurutan ;
2)      Anak mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian ;
3)      Apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan kepada anak, tidaklah cukup untuk menjamin perkembangan intelektual anak.
·           CARA PEMBELAJARAN IPA DI SD BERDASARKAN TEORI PIAGET
*   Guru harus selalu memperhatikan pada setiap siswa apa yang mereka lakukan, apakah mereka melaksanakan dengan benar, apakah mereka tidak mendapatkan kesulitan.
*   Guru harus berbuat seperti apa yang Piaget perbuat yaitu memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan sendiri jawabanya, sedangkan guru harus selalu siap dengan alternatif jabawab bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
*   Pada akhir pembelajaran, guru mengulas kembali bagaimana siswa dapat menemukan jawaban yang diinginkan.
2.      TEORI BELAJAR BRUNER
·         TEORI BRUNER
Bruner merupakan salah seorang ahli psikolog perkembangan dan ahli belajar kognitif. Beliau beranggapan bahwa belaar merupakan kegiatan perolehan informasi. Kegiatan pengolahan informasi tersebut meliputi pembentukan kategori-kategori. Di antara kategori-kategori tersebut ada kemungkinan saling berhubungan yang disebut sebagai koding. Teori belajat Bruner ini disebut sebagai teori belajar penemuan.
Ada tiga tahap penampilan mental yang dikemukakan oleh Bruner, yaitu :
*   Tahap Penampilan Enaktif sejajar dengan Tahap Sensori Motor pada Piaget
Dimana anak pada dasarnya mengembangkan keterampilan motorik dan kesadaran dirinya dengan lingkungannya.
*   Tahap Penampilan Ikonik sejajar dengan Tahap Pre-Operasional pada Piaget
Pada tahap ini penampilan mental anak sangat dipengaruhi oleh persepsinya, dimana persepsi tersebut bersifat egosentris dan tidak stabil. Mereka belum mengembangkan kontrol pada persepsinya yang memungkinkan mereka melihat dirinya sendiri sengan suatu pola yang tetap.
*   Tahap Penampilan Simbolik sejajar dengan Tahap Operasi Logis (Formal) pada Piaget
Inti dari tahap penampilan simbolik ini adalah pengembangan keterampilan berbahasa dan kemampuan untuk mengartikan dunia luar dengan kata-kata dan idenya. Anak yang memulai untuk secara simbolik memproses informasi.
Tidak seperti Piaget, pembagian tahapan oleh Bruner bukanlah merupakan suatu hal yang kaku melainkan bersifat fleksibel tidak dimaksudkan untuk menentukan kesiapan anak untuk belajar. Bruner beranggapan bahwa semenjak kecil secara intuitif, manusia sudah dapat menangkap konsep-konsep IPA.
·         PENERAPAN MODEL BELAJAR BRUNER DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
Dalam penerapannya dalam proses pembelajaran di kelas, Bruner mengembangkan model pembelajaran penemuan.
*   Model ini pada prinsipnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh informasi sendiri dengan bantuan guru dan biasanya menggunakan barang yang nyata.
*   Peranan guru dalam pembelajaran ini bukanlah sebagai seorang pemberi informasi melainkan seorang penuntun untuk mendapatkan informasi.
·         CARA PEMBELAJARAN IPA DI SD BERDASARKAN MODEL BRUNER
Guru harus mempunyai cara yang baik untuk tidak secara lansung memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa. Model pembelajaran ini mempunyai banyak manfaat, antara lain :
1.      Pembelajar (Siswa) akan mudah mengingat materi pembelajaran apabila informasi tersebut didapatkan sendiri, bukan merupakan informasi perolehan.
2.      Apabila pembelajar telah memperoleh informasi, maka dia akan mengingat lebih lama.
 
http://sdn-mojoruntut-2.blogspot.com/2013/03/teori-belajar-dalam-pembelajaran-ipa-di.html

Kamis, 02 Mei 2013

ALAT MEDIA PERAGA



A.  Pengertian Media
Media adalah sebuah alat bantu dalam proses bvelajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau ketrampilan pembelajaran, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batas ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber ,lingkungan,manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan dan pembelajaran.
Menurut Heinich, dkk.( 1993 ) media merupakan saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “ medium” yang secara harifah berarti “perantara”  yaitu perantara sumber pesan ( a source ) dengan penerima pesan ( a receiver ). Contoh media adalah film,televisi,diagram,bahan cetak,komputer dan instruktur. Sehingga peran media sangat penting didalam pembelajaran, kegiatan pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi. Dalam komunikasi , guru berperan sebagai komunikator ( communicator) dan bertugas menyampaikan pesan/bahan ajar (messages) kepada siswa. Dalam bentuk komunikasi pembelajaran manapun sangat penting dibutuhkan peranan media untuk lebih meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian tujuan/kompetensi.
Arti proses pembelajaran akan terjadi apabila antara penerima pesan dengan sumber/penyalur pesan lewat media tersebut.

B.  Jenis Media Pembelajaran
            Media pembelajaran pada umumnya dibagi /dikelompokan dala 3 jenis, yaitu           :
a.         Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan.
Media visual terdiri dari                  :
·      Media Visual yang Diproyeksikan ( Projected Visual ) contohnya : opaque projector, slide projector, overhead projector,filmstrip,film, dan LCD.
·      Media Visual Tidak Diproyeksikan ( Non-Projected Visual )
Terbagi atas e bagian : Gambar fotografik, Grafis, dan Media Tiga Dimensi
b.         Media Audio Video adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif        ( hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian ,dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar.
Jenis media ini adalah         : program kaset suara ( audio casette ), CD audio, dan program radio.
c.         Media Audio Visual adalah kombinasi atau gabungan dari audio dan visual dan biasa disebut media pandang dengar.
Contohnya  : video/ televisi pendidikan, video/televisi instruksional, program slide suara,dan program CD interaktif.
       Setiap media memiliki karakteris ( kelebihan dan kekurangan ) sehingga tidak ada media yang dapat digunakan untuk semua situasi atau tujuan. Media mana yang akan digunakan akan digunakan tergantung kompetensi/tujuan yang ingin dicapai., sifat bahan ajar, ketersediaan media tersebut, dan kompetensi guru dalam menggunakannya.
C.      Tujuan Media Pembelajaran
Ada beberapa tujuan menggunakan media pembelajaran, diantaranya yaitu mempermudah proses belajar mengajar
·       Meningkatkan efisiensi belajar mengajar
·       Menjaga relevansi dengan ujuan belajar
·       Membantu konsentrasi mahasiswa-
·       Menurut Gagne : Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
·       Menurut Briggs : Wahana fisik yang mengandung materi instruksional
·       Menurut Schramm : Teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional
·       Menurut Y. Miarso : Segala sesuatu yang dapat merangsang proses belajar siswa.

Tidak diragukan lagi bahwa semua media itu perlu dalam pembelajaran. Kalau sampai hari ini masih ada guru yang belum menggunakan media, itu hanya perlu satu hal yaitu perubahan sikap. Dalam memilih media pembelajaran, perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing.
 Dengan perkataan lain, media yang terbaik adalah media yang ada. Terserah kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat  dilihat dari isi, penjelasan pesan dan karakteristik siswa untuk menentukan media pembelajaran tersebut.


                                    Hermawan,Asep Herry, dkk. 2007.Media Pembelajaran Sekolah Dasar,Bandung.UPI PERSS.

PROMES ( PROMES ), PROTA ( PROTA ) DAN KALDIK ( KALENDER PENDIDIKAN )



A.  PROGRAM SEMESTER ( PROMES )
Program Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk menyelenggarakan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan yang berupa kegiatan tatap muka, praktikum, kerja lapangan, mid semester, ujian semester, dan berbagai kegiatan lainnya yang diberikan penilaian keberhasilan. Satuan semester terdiri dari 19 minggu kerja dan didalamnya termasuk penyelenggaraan tatap muka, mid semester dan ujian semester.
Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu yang terkecil, yaitu satuan semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidkan. Masing-masing program semeter sifatnya lengkap dan merupakan satu kebutuhan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester genap bahkan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai dilaksanakan dan mahasiswanya yang mengambil program tersebut sudah dapat ditentukan lulus atau tidak.
   Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.

B.  PROGRAM TAHUNAN ( PROTA )
Program Tahunan adalah rencana penetapan lokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan ( SK dan KD ) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu dapat diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu dapat ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa. Program Tahunan merupakan program tahunan umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkn oleh guru sebelm tahun pelajaran dimulai.
Hal tersebut merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya yakni program semesteran, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi (satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi , kompetensi dasar , alokasi waktu dan keterangan.
Program Tahunan merupakan program umum setiapa mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program selanjutnya seperti program semesteran, program bulanan dan  program harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan. Program tahunan harus memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap semester dan tiap kelas selama satu tahun pelajaran.
Program tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci pada program semester. Program tahunan dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajarn dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya.

C.  KALENDER PENDIDIKAN ( KALDIK )
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup perulaan ajaran minggu efektif belajar waktu pembelajaran efektif dan efisien. Setiap permulaan tahun pelajaran sekolah / taman kanak-kanak menyusun kalender pendidikan untuk mengaturwaktu kegiatan pembelajarn selama satu tahun ajaran, mencakup permulaan tahun pelajaran minggu efektif belajar waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengatur waktu belajar di taman kanak-kanak mengacu kepada standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah karakteris sekolah/ taman kanak-kanak kebutuhan peserta didik dan masyarakat serta ketentuan dari pemerintah atau pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menyusun kalender pendidikan adalah sebagai berikut            :
1.    Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu pada bulan Juli setiap tahun dan dan berakhir pada bulan juli berikutnya.
2.    Minggu efektif  belajar  adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
3.    Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
4.    Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah tingkat Kabupaten / Kota atau organisasi penyelengara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
5.    Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda anta semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional dan hari libur khusus.
6.    Libur jeda tengah semester, jeda  antar semester dan libur akhir semester pelajaran digunakan untuk persiapan kegiatan dan administrasi terahkir dan awal tahun pelajaran.
7.    Sekolah / taman kanak-kanak pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
8.    Bagi taman kanak-kanak yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengelola waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
9.    Hari libur umum atau nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten / Kota.
Contoh Kalender Pendidikan       :
Tahun
Bulan
Jumlah Hari
Hari Kalender
Hari
Libu
r
Hari
Efektif
HE
Semester

 Juli
21
3
18
124
Agustus
31
9
22
September
30
17
13
Oktober
31
5
26
November
30
5
25
Desember
31
11
20

Januari
31
12
19
143
Februari
28
6
22
Maret
31
5
26
April
30
5
25
Mei
31
6
25
Juni
30
6
24

Juli
17
15
2
Jumlah Hari
372
102
265
267